Ditulis oleh Antonius Yudi Sendjaja
Flores memang tempat ideal untuk bersembunyi dari peradaban modern. Berasal dari Bahasa Portugis yang berarti “bunga”, alam dan budaya Flores memang bagaikan bunga yang tidak memerlukan make-up untuk terlihat cantik.
Siapa yang tidak tahu Pulau Komodo yang letaknya tinggal ngesot dari sini? Selain itu, pulau ini juga berisi air terjun, danau, dan laut yang nyaris belum terjamah, serta desa yang suasanya tidak berubah sejak ratusan tahun lalu.
Mengingat Pulau Flores amatlah luas untuk dijelajahi, kali ini kami hanya akan mengajak Anda jalan-jalan di bagian barat pulau hingga ke wilayah Ruteng.
Jadi, apakah kunjungan Anda ke sini untuk kembali ke alam atau kembali ke masa lalu? Sudah pasti keduanya dong.
Cara ke Sana
Dari Bali: Wings Air, NAM Air, dan Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung menuju Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo. Harga tiket PP berkisar antara Rp 1,2 juta hingga Rp 2,5 juta per orang.
Dari Jakarta: Batik Air, dan Garuda Indonesia melayani penerbangan langsung ke Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo. Harga tiket PP berkisar antara Rp 3,6 juta hingga Rp 4,1 juta per orang.
Transportasi:
Akses masuk paling popular adalah dari Kota Labuan Bajo. Kondisi jalan Trans-Flores yang menghubungkan Labuan Bajo dan Ruteng cukup baik, tapi jalan-jalan desanya sebagian besar belum beraspal.
Kendaraan umum juga dapat ditemui, tapi kondisinya sangat padat dan sering tidak dapat diandalkan. Jadi disarankan untuk menyewa kendaraan pribadi.
Sepeda motor lebih disarankan karena banyak kondisi jalan yang sempit dan rusak sehingga sulit untuk dilalui mobil. Pastikan juga kendaraan Anda berada dalam kondisi prima.
Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menyewa pemandu lokal.
Rekomendasi penyewaan motor/mobil:
Bajo Rental
Harga: Motor mulai Rp75.000/hari, Mobil mulai Rp750.000/hari
Telepon: 0385 244 0495
Email: admin@bajorental.com
Website 1. Amerika punya Grand Canyon, Flores punya “Green Canyon”: Air Terjun Cunca Wulang
Tersembunyi di belantara hutan tropis, air terjun ini mengalir melalui tebing sempit, sama seperti Sungai Colorado dengan Grand Canyon-nya yang tersohor itu.
Oke, memang ukurannya “mini” dan tidak layak disebut “Grand Canyon”. Tapi karena kehijauan hutan di sekelilingnya, kita ganti saja dengan sebutan “Green Canyon”. Bagaimana?
Dan tidak ada yang lebih asyik daripada melompat ke kolam tenang dan jernih di bawah tebing bebatuan ini. Sembari berenang, Anda dapat mengintip kemegahan air terjun di balik tebing.
Tapi sebelum melompat, diskusikan dulu dengan pemandu Anda ya, karena bisa jadi saat itu airnya sedang dangkal, terutama di musim kemarau.
Sedang tidak ingin berenang? Tidak masalah selama masih ingin berselfie. Ada jembatan gantung yang menyuguhkan pemandangan sekaligus menjadi tempat swafoto yang keren lho.
Air Terjun Cunca Wulang
Tiket Masuk: Rp70.000 – Rp100.000 (termasuk biaya pemandu)Lokasi: Desa Pota Wangka, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur 86754. Koordinat di sini.
Jam Operasional: 06.00 – 17.00
2. Menemukan Putri Tidur yang menawan: Pulau Mules
Eits, jangan salah paham dulu. Kata “mules” di sini artinya bukan sakit perut, tetapi berasal dari bahasa setempat yang berarti “cantik”
Uniknya, dari jauh bentuk pulau ini memang menyerupai seorang putri yang sedang tertidur dikarenakan bukit-bukitnya yang eksotis.
Memang pulau yang areanya sedikit lebih luas daripada Kota Bandung ini memiliki alam yang jelita. Hamparan bukit batu, padang rumput yang dipenuhi hewan ternak, serta hutan tropis yang dihuni kawanan kera dapat Anda jumpai di sini.
Lautnya juga tidak kalah cantik. Kejernihan air laut seakan menggoda Anda untuk menjelajahi perairan di sekitar pulau ini. Dan perairan di sini memang dipenuhi penyu, lumba-lumba, dan beraneka jenis ikan lainnya.
Oh iya, pulau ini juga memiliki mercusuar yang letaknya sekitar 30 menit dari Kampung Konggang.
Pulau Mules
Lokasi: Desa Nuca Molas, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur 86561. Koordinat di sini.
3. Kolam renang anti-mainstream ala Flores: Goa Rangko
Walaupun Anda sudah pernah mencicipi rasanya berenang di banyak tempat, tempat ini dijamin akan memberikan pengalaman baru.
Goa Rangko yang terletak di dekat Labuan Bajo ini adalah goa sedalam 4 meter yang berhiaskan stalagtit dan stalagmit berbagai bentuk dan ukuran.
Tapi yang sudah pasti paling banyak dicari adalah kolam alami dengan airnya yang sejuk dan jernih. Karena letaknya dekat pantai, air kolamnya juga mengandung garam yang konon dapat menyehatkan badan.
Unik bukan? Di mana lagi Anda bisa berenang di dalam goa berstalagmit?
Masih mencari sesuatu yang keren di sini? Bagaimana dengan pesona saat sang surya mengintip melalui celah pintu goa dan membuat airnya menjadi berkilauan. Dua kata untuk melukiskannya: luar biasa!
Goa Rangko
Tiket Masuk: Sekitar Rp200.000 sampai Rp350.000 untuk menyewa kapal nelayan dengan kapasitas 5 orang.Lokasi: Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur 86754. Koordinat di sini.
4. Tanah subur dengan bentuk unik: Sawah “Jaring Laba-laba” Desa Cancar
Anda mungkin pernah mengunjungi Ubud dan berpose dengan latar sawah hijau yang tertata apik di lereng gunung.
Bagaimana kalau mencoba latar yang lain di Flores? Cobalah singgah ke Desa Cuncar untuk mengintip “jaring laba-laba” raksasa yang subur dan hijau.
Ya. Kalau dilihat dari atas, area persawahan di desa ini memang tampak seperti jaring laba-laba (atau pizza?).
Tapi alasan di balik pembagian sawah yang tidak biasa ini adalah karena tanah itu dimiliki oleh seluruh komunitas. Mereka lalu memberi bagian tanah kepada setiap keluarga menurut status sosial dan jumlah anggota keluarganya. Hmm.. mungkin istilah banyak anak banyak rejeki memang cocok di sini!
Desa Cancar
Lokasi: Desa Wae Belang Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur 86516. Koordinat di sini.
5. Kemegahan air terjun bertingkat: Air Terjun Cunca Lega
Di antara hijau dan lebatnya hutan Flores berdiri “bangunan” megah bertingkat dua yang memesona. Itulah Air Terjun Cunca Lega yang juga dikenal dengan sebutan Air Terjun Tengkulese.
Keindahan air terjun bertingkat setinggi sekitar 25 meter ini sungguh luar biasa. Apalagi ditemani latar belakang bebatuan coklat dan kerimbunan alam yang masih asri.
Kemegahan air terjun ini tampak jelas dari atasnya. Ditambah lagi berteman hamparan persawahan warga yang indah di kejauhan. Nah, bagi yang ingin mendaki ke puncaknya, disarankan untuk datang di musim kemarau saat debit airnya tidak terlalu deras.
Tenang saja, penampakan air terjun ini dari bawah pun tidak kalah dashyatnya. Aalagi ada kolam alami di dasar air terjun siap menemani siapa saja yang ingin berenang.
Jadi, tidak perlu khawatir karena di dasar air terjun ini juga tidak kalah serunya.
Air Terjun Cunca Lega
Tiket Masuk: Rp 5.000Lokasi: Desa Tengku Lese, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur 86516. Koordinat di sini.
6. Lukisan raksasa yang membuat jatuh cinta: Air Terjun Tengku Siwa
Air terjun ini memang bak lukisan raksasa di atas kanvas dinding batu yang tinggi menjulang. Air terjunnya memberi warna putih, sedang tanaman lumut mencoretkan warna hijau di atas “kanvas” itu.
Tidak tanggung-tanggung, ada empat air terjun setinggi 70 meter yang menghiasi “kanvas” raksasa ini. Keempat air terjun ini juga memiliki debit air yang serupa.
Batu-batu besar di depan air terjun ini adalah titik swafoto terbaik untuk berpose bersama lukisan alam nan megah ini. Apalagi, batu-batu ini juga dihiasi air-air terjun versi mini yang tidak kalah cantiknya.
Perjalanan untuk mencapai “lukisan raksasa” ini memang cukup sulit. Namun saat mencapai karya maestro alam yang indah dan megah ini, Anda dijamin akan jatuh hati. Tidak percaya?
Air Terjun Tengku Siwa
Lokasi: Desa Nggalak, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur 86592. Koordinat di sini.
7. Apakah hobbit pernah tinggal di sini?: Goa Liang Bua
Bagaimana bentuk rumah “hobbit” yang asli? Kalau bayangan Anda seperti rumah-rumah kecil dan imut berhiaskan aneka bunga di halaman yang sering Anda pajang di Instagram, dengan sangat menyesal harus dikatakan kalau Anda salah besar!
Rumah para “hobbit” yang asli – yang benar-benar pernah ditinggali oleh mereka bisa dijumpai di Pulau Flores!
Inilah Goa Liang Bua. Pada tahun 2003, para ilmuwan menemukan kerangka dari manusia berukuran kerdil yang kemudian dinamakan Homo Floresiensis.
Kerangka manusia ini dipercaya memiliki tinggi badan hanya sekitar 106cm dengan berat sekitar 30 sampai 40kg dan punah sekitar 50.000 tahun yang lalu.
Dan goa inilah yang menjadi tempat tinggal mereka! Rumah “hobbit” yang asli!
Sempatkan juga untuk berkunjung ke museumnya untuk melihat kerangka manusia hobbit yang asli dan jika Anda tertarik, Anda dapat berkunjung ke sebuah desa yang dipercaya ditinggali oleh keturunan langsung dari para hobbit ini! Tertarik untuk menemui mereka?
Goa Liang Bua
Tiket Masuk: Gratis. Museum: Rp 40.000Lokasi: Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur 86516. Koordinat di sini.
8. Kediaman raja diraja nan termahsyur: Kampung Todo
Konon Kampung Todo didirikan oleh seorang raja dari Sumatera bernama Mashur. Dan sejak saat itu tempat ini menjadi pusat pemerintahan dari Kerajaan Manggarai.
Meski tak lagi jaya, namun saat ini kita tetap dapat mengintip sisa-sisanya peninggalannya serta kehidupan warganya yang masih sama seperti berabad-abad silam.
Di bagian tengah terdapat Watu Todo, batu yang dipercaya sebagai penjaga kampung dengan formasi berbentuk lingkaran indah. Di sekelilingnya berdiri bangunan rumah adat berbentuk kerucut yang disebut Niang Todo:
Ingin mencari kenang-kenangan? Anda bisa berbelanja songket khas Todo yang harganya dibanderol antara Rp50.000 sampai Rp500.000. Songket ini dijamin tidak akan Anda jumpai di mal kota besar sekalipun!
Jangan lupakan juga udara segar dan indahnya pegunungan hijau yang mengelilingi kampung ini!
Kampung Todo
Tiket Masuk: Rp50.000Lokasi: Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur 86561. Koordinat di sini.
9. Berkencan dengan langit perawan: Wae Rebo
Kalau banyak orang rela trekking selama 4 – 5 jam hanya untuk mencapai sebuah desa terpencil di pegunungan, sudah pasti desa ini bukan desa biasa.
Desa itu bernama Wae Rebo, desa tradisional yang dipenuhi rumah adat menyerupai topi pesta raksasa.
Dan hebatnya, rumah jerami ini memiliki lima lantai! Lantai pertama digunakan sebagai tempat tinggal, lantai kedua hingga keempat adalah lumbung, sedangkan lantai paling atas merupakan tempat berdoa kepada leluhur.
Hijaunya alam dan sejuknya udara di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut juga menjadi imbalan “pengorbanan” Anda untuk mencapai desa ini.
Pesona lain dari Wae Rebo berada di angkasa. Di sini puluhan bintang dapat terlihat jelas di langit dengan mata telanjang!
Memang perjalanan ke sini menguras tenaga, tapi Anda mau kan mengorbankan sedikit waktu tidur demi bisa berkencan bersama langit yang masih perawan di sini?
Wae Rebo
Lokasi: Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur 86561. Koordinat di sini.
10. Pesona “Danau Membara” yang Istimewa: Danau Sano Nggoang
Namanya memang masih asing, tidak setenar “tetangga”nya: Danau Kelimutu. Tapi tahukah Anda kalau inilah danau terbesar dan terdalam di Nusa Tenggara Timur?
Dan keistimewaan Danau Sano Nggoang tidak hanya itu saja. Air danau ini kaya akan belerang yang berkhasiat, dan Anda juga dapat menjumpai pemandian air panas lho (pastikan dulu dengan warga sekitar ya karena ada kolam yang suhunya mencapai 70 hingga 1000C)
Nama Sano Nggoang sendiri berarti “Danau yang membara” dalam bahasa setempat.
Kalau ingin menikmati pesona seluruh danau ini, Anda bisa mendaki Puncak Golo Dewa. Lukisan alam ini akan semakin indah saat ada kabut tipis yang menemani atau saat pagi hari ditemani sang fajar.
Kawasan ini juga menjadi surganya para pengamat burung. Memang berbagai jenis burung unik dapat Anda temui di sini, di antaranya burung gagak, beo, elang, dan burung celepuk (sejenis burung hantu).
Catatan: Jika ingin melihat langsung bentuk Danau Sano Nggoang , Anda bisa mendaki bukit yang ada disekitar danau yakni Puncak Golo Dewa.
Danau Sano Nggoang
Lokasi: Desa Wae Sano, Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur 86757. Koordinat di sini.
11. Menyaksikan fenomena “Gerhana Kalong” di senja hari: Pulau Kalong
Sesuai dengan namanya, pulau seluas 5 hektar di dekat Pulau Komodo ini dihuni oleh kalong yang jumlahnya ribuan (bahkan mungkin jutaan!).
“Jam sibuk” di pulau ini dimulai menjelang matahari terbenam. Gerombolan kelelawar di pulau ini mulai beterbangan dari balik hutan bakau menuju ke timur untuk mencari makanan.
Kelelawar yang keluar memang banyak sekali hingga bayangannya mampu mengukir siluet di matahari senja!
Sambil menunggu datangnya “gerhana” ini, Anda dapat menyelam atau snorkeling di lautnya yang jernih. Terumbu karang dan gerombolan ikan yang menghuni perairan di sini juga tidak kalah cantiknya.
Pulau Kalong
Lokasi: Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur 86754. Koordinat di sini.
12. Cermin ajaib di dalam dinding batu: Goa Batu Cermin
Memang tidak seperti cermin ajaib dalam dongeng Putri Salju yang bisa berbicara, tetapi “cermin” ini memiliki keajaibannya sendiri.
Di dalam goa ini terdapat celah kecil, dan pada saat sinar matahari masuk melalui celah itu, cahayanya dapat dipantulkan oleh batu di dinding goa!
Di musim penghujan, saat genangan air terbentuk di dalam goa, cahaya matahari yang masuk akan membuat genangan air ini tampak berkilauan!
Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah sekitar pukul 1 siang, di mana cahaya matahari berada tepat di atas celah goa.
Goa seluas 19 hektar dengan ketinggian 75 meter juga dipenuhi oleh stalagtit dan stalagmit yang menawan.
Anda juga bisa menemukan fosil ikan, kerang, dan kura-kura di dalam goa ini. Karena itulah, para ilmuwan meyakini bahwa tempat ini pernah berada di bawah laut.
Goa Batu Cermin
Tiket Masuk: Rp10.000, Jasa pemandu: Rp20.000Lokasi: Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur 86754. Koordinat di sini.
13. Impian tropis yang menjadi kenyataan: Taman Bahari Pulau 17
Mungkin surga tropis impian Anda adalah pulau perawan berselimut hutan rimbun dengan pantai berpasir putih dan laut jernih sebening kristal.
Kalau begitu, Anda tidak hanya akan menemukan satu, tetapi 20 pulau!
Tapi mengapa dinamakan Pulau 17? Kabarnya agar sesuai dengan hari kemerdekaan Indonesia: 17 Agustus.
Laut di sekitar Taman Bahari Pulau 17 memang kaya akan ikan, bintang laut, dan terumbu karang yang spektakuler. Terutama di sekekitar Pulau Bukit Tiga dan Pulau Mborong.
Dan yang tidak boleh dilewatkan adalah perairan Pulau Batang Kolong, yang memiliki “mawar laut”, hewan laut unik berbentuk seperti bunga mawar yang seakan melambaikan kelopaknya untuk menyapa Anda.
Oh iya, jangan “lupa daratan”, literally! Cobalah singgah ke Pulau Bukit Tiga atau Pulau Rutong untuk melihat indahnya laut biru dari bukit yang ada di pulau ini.
Dan kalau beruntung, Anda juga bisa bertemu dengan ikan paus lho.
Pulau 17
Biaya sewa kapal: Sekitar Rp400.000 sampai Rp700.000 (maksimal 10 orang), termasuk pemandu dan kapten.Koordinat di sini.
14. Arena uji nyali bagi si pemberani: Goa Istana Ular
Saat menyusun rencana perjalanan, kemungkinan besar goa gelap yang dipenuhi ular tidak akan ada dalam daftar Anda.
Tapi bagi Anda yang anti-mainstream dan pemberani, ada tempat uji nyali yang layak menjadi pilihan.
Goa istana ular ini panjangnya mencapai ratusan meter dan dihuni oleh berbagai jenis ular, termasuk ular piton dan berbagai ular berbisa lainnya, serta para kelelawar.
Karena berbahaya, bagi Anda yang ingin berkunjung maka harus ditemani pemandu lokal. Anda juga hanya dapat berkunjung selama musim kemarau (April sampai Oktober). Di musim hujan, air hujan dapat membanjiri goa dan ular-ularnya sering berkeliaran di luar.
Sebelum memasuki goa, Anda juga harus mengikuti ritual setempat dengan mengorbankan seekor ayam kecil serta telur.
Dan wajib diingat: Saat berada di dalam, jangan sekali-kali mencoba mengganggu binatang buas ini!
Goa Istana Ular
Lokasi: Kampung Weto, Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur 86753. Koordinat di sini.
15. Pulau pribadi yang memesona: Pulau Kanawa
Pernah mengidamkan liburan sambil bermalas-malasan di pulau pribadi?
Kalau iya, impian Anda dapat diwujudkan di pulau indah yang ada di antara Flores dan Pulau Komodo ini. Di sini, tidak ada yang menggangu Anda selain pasir putih dan laut biru.
Ada beberapa model penginapan yang dapat dipilih yaitu bungalow (rumah mungil dengan kamar mandi), bale (kamar dengan tirai dengan kamar mandi di luar), dan kemah.
Saat bosan bermalas-malasan dan ingin merengganggkan otot, Anda tinggal ambil perlengkapan snorkeling dan bisa langsung mulai bertualang di antara terumbu karang.
Pulau Kanawa
ConversionConversion EmoticonEmoticon